Saat saya ke kompleks Candi Plaosan Mei 2012 yang lalu, cahaya
matahari di sore hari menurut saya sangat bagus. Cahaya matahari yang
langsung menyinari candi sehingga terlihat sangat berdimensi.
Tapi cahaya yang langsung tersebut juga membuat bayangan yang cukup
panjang. Saat saya mencoba komposisi bingkai/framing. Saya mendapatkan
masalah karena bayangan candi didepannya jatuh di candi yang saya potret
(lihat foto sebelah kiri bawah).
Saat saya datang lagi ke Candi Plaosan Juli 2012, sinar matahari
tertutup awan sehingga cahayanya menjadi lembut. Yang saya kesalkan saat
cahaya lembut itu membuat subjek menjadi datar, tidak kontras, saturasi
rendah dan membosankan. Tapi uniknya saat mencoba komposisi bingkai,
saya malah lebih suka karena tidak ada bayangan yang mengganggu (lihat
foto sebelah kanan).
Di landscape, travel, arsitektur, dll, kita sangat tergantung dari
keadaan cuaca dan tidak sedikit penghobi fotografer yang kecewa lantaran
cahaya, langit, dll tidak sesuai apa yang dia imajinasikan atau
inginkan. Sebagai penghobi, seringkali kita tidak punya waktu untuk
menunggu lama atau kembali lagi keesokannya. Tapi jika kita berpikiran
positif, kita bisa memanfaatkan apa aja, dan herannya, cahaya lembut itu
lebih bagus untuk komposisi foto tertentu. Contohnya di foto yang
sebelah kanan, cahayanya lembut, jadi tidak ada bayangan yang
mengganggu, corak awannya juga lebih terlihat.
Hobi foto travel memang tidak sama dengan hobi foto still life. Di
fotografi still life, kita bisa mengendalikan jenis cahaya yang
diinginkan dan posisi subjeknya. Di foto travel, kita sangat tergantung
pada keadaan cuaca dan cahaya saat itu, sehingga kita dituntut untuk
lebih fleksibel.
0 komentar:
Posting Komentar