The Consumer Electronics Show Internasional (CES 2013) dimulai pada
tanggal 8 dan berakhir pada 11 Januari 2013, memberikan kita beberapa
kamera dan aksesoris baru. Meski tidak seheboh pameran fotografi dua
tahunan Photokina, tapi ada beberapa kamera yang menarik yang diumumkan.
CES memang bukan pameran khusus fotografi saja, tapi juga gadget lain
seperti ponsel dan komputer.
Berikut adalah beberapa kamera yang menurut saya cukup menarik untuk disimak
Fuji X100S: Kamera ini dengan mudah menjadi bintang
dari CES show. Fuji X100, pendahulunya sangat populer bagi fotografer
serius terutama street photographer. X100s saya yakin bakalan lebih
populer lagi karena kelebihan barunya. Fuji X100s mendapat 16MP X-Trans
sensor CMOS berukuran APS-C (setara dengan kebanyakan kamera DSLR).
Hasil foto dari sensor ini hampir sama baiknya dengan sensor full frame.
Autofocus kamera pendahulunya dikritik karena lambat, kini telah
diperbaharui dengan prosesor dan autofocus yang jauh lebih cepat. Selain
itu, ada fitur baru yaitu focus peaking dan dual split image untuk
membantu ke akuratan manual fokus. Kamera ini memiliki lensa yang fix,
yaitu tidak bisa diganti atau zoom. Ukuran lensanya ekuivalen dengan
35mm f/2.
Fuji X20: Sebagai adik dari X100S, Fujifilm X20
memiliki kecepatan autofokus yang lebih baik dari pendahulunya. Sensor
gambarnya berukuran sama, tapi kini resolusinya meningkat menjadi 16 MP.
Lensanya tetap sama yaitu 28-112mm f/2-2.8 yang menurut saya sudah
sangat baik. Cocok untuk dibawa jalan-jalan Harga: $599.
Kamera dengan sistem operasi Android semakin banyak, salah satunya dari Polaroid. Uniknya kamera ini bersistem modular
.
Polaroid Android: Kamera baru Polaroid ini cukup
mengejutkan saya. Kamera ini cukup unik karena sensor gambar berada di
dalam unit lensa, mirip dengan sistem Ricoh GXR. Sistem kamera ini
menggunakan sensor gambar 1 inci (crop factor 2,7″) mirip dengan Nikon
1. Tidak mengherankan kalau desainnya pun kelihatan hampir sama dengan
Nikon seri J. Kamera ini akan menjalankan Android 4.1 dan memiliki 3,5
inci layar sentuh. Modul adapter untuk micro four thirds, Pentax
K-mount, dan Nikon F akan tersedia dikemudian hari.
Nikon S1 dan J3: Menawarkan sedikit perubahan. Nikon
S1 sangat mirip dengan Nikon J1 dan akan ditempatkan sebagai kamera
termurah dan tersederhana di sistem Nikon 1. Nikon J3 mendapat sensor
baru 14MP. Peningkatan MP sangat dibutuhkan dalam rangka untuk bersaing
dengan kamera lainnya. Nikon 1 juga mendapat dua lensa baru. Salah
satunya adalah lensa sapujagat (10-100mm) 27-270mm f/4-5.6 VR lensa ($
549) dan lensa sangat lebar (6,7-13mm) 18-35mm f/3.5-5.6 VR. Lensa-lensa
ini adalah lensa tambahan yang lumayan bagus untuk melengkapi keluarga
sistem Nikon 1.
Canon N: Kamera ini mengingatkan saya pada iPod
Nano, sebuah kamera saku berbentuk bujursangkar yang sangat kecil. Canon
N memiliki sensor 12 MP, layar sentuh dan lensa zoom 8x. Dirancang
untuk pengguna generasi mobile. Di dalamnya memiliki banyak filter
digital dan fitur wifi untuk mengirimkan foto ke perangkat ponsel. Salah
satu alasan kamera ini lebih baik dari kamera ponsel adalah lensanya
bisa zoom sampai 8x.
Pentax MX-1: Kamera saku canggih ini memiliki desain
seperti kamera film jaman dahulu. Bagian atas kamera terbuat dari
kuningan yang memberikan kesan klasik. MX-1 memiliki lensa zoom 28-112mm
yang cukup besar f/1.8-2.5 dan sensornya beresolusi 12MP dan berukuran
1/1.7 inci. Kekurangannya adalah kamera ini tidak memiliki dudukan lampu
kilat.
Samsung NX300: Sekilas, desainnya hampir mirip
dengan NX210. Tapi NX300 memiliki dua warna yang memberikan kesan
klasik. Kamera ini juga mendapat LCD layar sentuh dan prosesor baru.
Secara keseluruhan kinerja termasuk kecepatan autofocus akan lebih cepat
dari NX200 atau NX210. Samsung juga mengumumkan f/1.8 45mm baru 2D/3D.
Ini adalah lensa yang cukup menarik.
Sigma DP3 Merill: DP3 disediakan untuk fotografer
yang sangat spesifik, terutama yang mencintai lensa dengan jarak fokus
ekuivalen dengan 75mm f/2.8 di full frame. Di dalamnya, DP3 memiliki
sensor 46MP Foveon yang mampu menghasilkan warna yang unik dan terasa
tiga dimensi. Kamera seri DP biasanya lambat, tapi Sigma menjanjikan
kinerjanya akan lebih baik karena DP3 memiliki dua prosesor di dalamnya.
0 komentar:
Posting Komentar