Mungkin kita sama-sama merasakan hal yang lain. Apakah sekedar rasa suka? Sepertinya begitu, dan aku merasakan takut. Takut persahabatan kita berakhir, takut akan kehilangan, dan takut akan perubahan yang terjadi. Entah apakah dia merasakan hal sama denganku, karena kita berdua sempat saling menjauh. Keadaannya tidak juga membaik sampai akhir pelajaran kelas XI. Seolah semuanya memang sudah waktunya berakhir. Rizky dan aku hanya sebatas sahabat sementara, sesudahnya seperti tidak saling mengenal. Sampai akhirnya aku tau kalau dia suka bernyanyi lagu Sheila On7-Dan
"Dan bila esok, datang kembali
seperti sedia kala, dimana kau bisa bercanda
dan perlahan kau pun lupakan aku
mimpi burukmu.. dimana tlah ku tancapkan duri tajam
Kau pun menangis.. menangis sedih
maafkan aku
Dan.. bukan maksduku.. bukan inginku
melukaimu sadarkah kau di sini ku pun terluka
melupakanmu.. menepikanmu
maafkan aku
Lupakan saja diriku
bila itu bisa membuatmu
kembali bersinar dan berpijar
seperti dulu kala"
Seperti menyadari sesuatu antara aku dan dia. Masih ada yang belum terselesaikan. Aku terlalu naif untuk bilang kalau diantara kita berdua cuma sebatas 'sahabat'. Dena yang pertama kali menyadarkan aku dan dia. Cukup jelas kalau dia memperhatikanku, cukup jelas kalau dia menjagaku, cukup jelas dia punya perasaan sayang lebih terhadapku. Tapi aku mengacuhkannya, bersikap tidak peduli bukan karena aku tidak tau, tapi karena aku takut akan menyakitinya dan terlebih lagi karena janjiku untuk tidak berpacaran sampai lulus SMA. Ya sudahlah sepertinya cukup satu tahun di kelas XI kita bersama sebagai 'sahabat'. Perasaan 'lebih' itu sepertinya bisa dilupakan seiring berjalannya waktu. Mungkin!
Cerber: Dalam Diam Cinta Bicara-5
Unknown | 11:20 AM | Cerita | 0 komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar