Masih tentang seorang teman cowok yang amat misterius buat aku. Teman? Aku tidak yakin dia menganggapku teman. Intinya aku makin penasaran sama dia, apalagi pas tau dia pacarannya beda agama. Wow! Karena menurut aku dia termasuk alim. Waktu aku perhatiin dia di mesjid, kalo temen yang lain ngobrol sambil nunggu adzan Isya tapi dia baca Al-Qur'an. Atau mungkin itu semua status palsunya dia di Facebook? Mungkin iya.
Semenjak tau kalo dia punya pacar diluar asrama, aku sama sekali gak jaga jarak. Aku malah sering bercandain dia. "Cieee.. punya pacar nihh". Tapi tetep aja mukanya biasa aja. Aku makin yakin kalo dia itu cuma status bohongannya dia.
Aku sering cerita-cerita dengan sahabatku Dena, termasuk tentang cowok misterius itu. Akhirnya dia penasaran juga seperti aku. Kita sering iseng surat-suratan di binder dengan format tulisan yang resmi. Waktu aku mengoper ke Dena bindernya, si Rizky minjem. Setelah pelajaran selesai dia balikin bindernya ke aku. Aku sampe ketawa-ketawa sama Dena ternyata dia ikutan nulis surat-suratan di binder. Isinya gini..
Jupiter, 222-22-2222
Yth. Loe aja
Dimana aja
Dengan segala keburukan,
Loe orangnya emank anech bankets. Bener ngga?
Ya benerlah memank kayak gitoe kenyataannya. Hahha.... hahha... Nama gua RicardIncate Zoe Kewry Yoman. Salam kenal !!! Owh iya udah bel nich. Dah. Gua Shalat Jum'at dulu.
Salam Aneh,
ttd
Ric
Gimana gak ketawa coba dapet surat model begitu? mana bahasanya alay banget lagi, sengaja kayaknya. Padahal dia ngomong itu susah banget. Tapi bisa bikin aku ketawa kayak gini. Dasar orang aneh!
Akhirnya dia udah bisa diajak ngobrol dan bercanda tapi tetep masih sedikit dengan gaya sok staycool nya dia. Kita mulai sering cerita-cerita dan jalan bareng bertiga. Sampe akhirnya aku liat dompet dia dan disana ada foto dia bareng ceweknya berdua. Foto studio! Bener-bener orang pacaran sampe gandengan tangan gitu. Ternyata semua itu gak bohong. Dan entah kenapa aku sedikit sedih.
Bersambung....
Cerber: Dalam Diam Cinta Bicara-3
Unknown | 5:40 PM | Cerita | 0 komentar
Adversity Quotient
Unknown | 9:42 AM | | 0 komentar
Adversity Quotient (AQ) adalah ukuran kemampuan dalam mengatasi kesulitan, Menurut Stoltz (2000:8) AQ memberi tahu anda seberapa jauh anda mampu bertahan menghadapi kesulitan dan kemampuan anda untuk mengatasinya. AQ meramalkan siapa yang mampu mengatasi kesulitan dan siapa yang hancur. AQ meramalkan siapa yang akan melampaui harapan atas kinerjanya dan siapa yang akan gagal.
Stoltz (2000:17) mengatakan bahwa seseorang dilahirkan dengan satu dorongan inti manusiawi untuk terus mendaki. Yang dimaksud mendaki bukan melayang menembus awan, juga bukan sekedar meniti jenjang karier di perusahaan, atau mengumpulkan kekayaan. Stoltz menggunakan istilah pendakian yang lebih luas, yaitu menggerakkan tujuan hidup kita ke depan.
Apakah pendakian kita berkaitan dengan mendapatkan nilai yang lebih bagus, memperbaiki hubungan dengan relasi kerja, menjadi lebih mahir dalam segala hal yang sedang dikerjakan, membesarkan anak menjadi seorang bintang, mendekatkan diri kepada Tuhan, atau memberikan kontribusi yang berarti selama hidup.
Langganan:
Postingan (Atom)